Saya terluka parah dan dibalut perban. Cerita dimulai ketika bibinya datang mengunjunginya. Kisah rahasia yang tak seorang pun bisa menceritakannya. Bibiku merasa kasihan padaku saat aku menggeliat dengan tubuh yang tidak bisa aku gerakkan, dia dengan setia menyuapiku dan mengusap tubuhku dengan lembut. Saat melakukannya, saya merasa frustrasi, dan tentu saja, saya mengalami ereksi. Kehidupan seperti ini berlangsung lama, dan terlebih lagi saya tidak bisa menggunakan tangan saya untuk melakukan masturbasi. Bibiku menghiburku dengan mengusap lembut pipiku dengan tangannya dan memasukkannya ke dalam mulutnya yang hangat. Saya terbawa suasana dan melakukan hubungan seks dan bahkan melakukan vaginal cum shot.